Kamis, 09 Juli 2009

just a story...

ini adalah sebuah dongeng. kisah tentang seorang gadis di setiap malamnya... sebelum malam itu menjemputnya menyeberangi waktu menuju pagi.

Dan telepon itu ditutup. Aku masih memeluk guling itu, bahkan semakin erat. Mataku terpejam dan aku menarik nafas panjang. Sunyi, seperti saat pertama sebelum percakapan itu dimulai. Tapi aku rasa sunyi lebih mencekam saat ini. hmm... malam telah siap menjemputku. Air mataku mulai merebak tapi ku hapus lagi karena aku selalu berusaha melakukan apa yang dia inginkan: jangan menangis.

Dasar air mata! seenaknya saja mengalir padahal aku tak menghendakinya. Ku peluk erat guling itu dan dalam hening aku mengucapkan permohonan:

Tuhan... malam telah datang menjemputku. Aku harus segera pergi bersama malam menuju pagi karena aku tidak tahan sunyi ini. Sunyi ini telah memanggil tetes- tetes air mataku.
Aku ingin tidur sekarang. Aku suka waktu tidurku. Tapi kenapa setiap aku terbangun, ternyata aku harus tetap menjalani hari tanpa ada dia?
Seandainya semua bisa menjadi mungkin, aku ingin tidur dan berharap aku terbangun di mana hari itu akan ada dia, dia, dan dia. Tapi jika hari esok tetap tak ada dia, biarkan aku tetap tertidur sampai hari bahagia itu datang.
Tuhan... cepat pertemukan aku dengan dia. Aku akan selalu menanti hari itu.
aamiin.

Ku tarik nafas panjang dan menghapus air mataku. Guling itu ku peluk erat. Oh, ada yang kurang! Ku raba handphone yang ada di dekatku dan ku lihat wallpapernya. hmm... satu barang lagi, pikirku. aku mengambil botol parfum dan ku cium dengan tarikan nafas panjang.
Yeah, malam tak sabar untuk berpetualang. Perlahan ku pejamkan mata. Bibirku bergerak pelan untuk mengucapkan: Aku sayang kamu, wa!

pada akhirnya gadis itu tertidur lelap dan tetap terbangun di pagi hari tanpa dia. tapi satu hal yang dia yakini, hari itu pasti datang walaupun entah kapan akan tiba. Dia akan tetap setia menunggu hari itu...


-the end-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

let's give comments to my story after you've read this.