Rabu, 25 November 2009

just like when we would meet

aku hanya ingin berbicara ini dari hati ke hati.
tentang sebuah rasa, sebuah ingin, sebuah harap.
terlalu jijik untuk diumbar, terlalu hina untuk dirasa.
aku HANYA ingin bilang kalau aku merindukanmu.
sudah berapa banyak hari yang kita habiskan untuk saling berjauhan?
bulan apa kita akan bertemu?
ah ya, bulan januari.
januari adalah bulan yang akan sangat aku nantikan saat ini.
berat... berat...
terasa jijik bagiku untuk iri dengan orang lain.
tapi aku senang melihat orang lain bersama.
jangan beri aku harapan, dan pastikan januarilah bulan emas itu.
habis kata kataku dan aku hanya mampu bilang...
aku merindukanmu dewa...

padahal aku HANYA merindukanmu.
tapi taukah kamu, aku kesulitan menahan beratnya tetesan air mata.
dia jatuh saat mendengar kau menyapaku di telepon.
semua terasa nyata!
aku berusaha menjadi yang biasa-biasa saja, tapi tak bisa.

1 rasa, aku merindukanmu.
1 ingin, aku ingin bersamamu
1 harap, aku berharap menjumpaimu secepat yang aku bisa.

tak perlu kau repot-repot merindukan aku, karena ada aku yang akan merindukanmu mulai detik ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

let's give comments to my story after you've read this.