Selasa, 16 Juni 2009

sepi . nothing to do .

Di sini Ayang Rashelda Maulidinia melaporkan kembali dari depan layar monitor butut kesayangan. Si Ayang lagi pake baju kaos putih besar, celana pendek kotak- kotak hitam putih, dan sandal rumah dengan rambut acak- acakan padahal dia udah mandi.

Oke, lupain basa- basi gue. Gue mau cerita.

Sepulang liburan dari Pontianak, yaaaah… balik lagi kebiasaan gue seperti biasa. Nongkrong di depan komputer, ngemil, bolak- balik wc, bolak- balik kamar, dll. Dan yang lebih parah berat badan gue juga balik ke angka semula. Antu! Aaiiiigh!
Jujur, sedih banget ninggalin Pontianak. Itu artinya sama aja dengan kembali sendiri. Loh, emang gue nggak punya temen di sini? Punya… punya… tapi kaaaaan… beda dong dengan sohib- sohib gue di Pontianak. Kembali sendiri, hiks… hiks… hiks… Nggak ada sahabat- sahabat gue, nggak ada yang gila. Nggak ada Dewa, nggak ada yang seru. LD jalan lagi. Kembali gue ngiler liat temen- temen yang asik jalan berdua. Ya Allaaaaaaah. Tragis.
Masih terekam jelas perpisahan tanggal 10 itu. OMG! Itu perpisahan paling gila yang pernah aku punya. Gue nangis nggak berhenti- berhenti. Tau nggak? Di Bandara semua orang ngeliatin gue dengan tatapan supermegagiga heran. Udah. Nggak mau dibahas.
Sepi. Bosan. Bingung. Gue jadi bingung sendiri mau ngapain. Aaaaah! Gue ada ide. Nggak semua tau seperti apa sih Pontianak itu? Gue cerita itu aja, ah!

*Pontianak secara umum*

Ini Pontianak secara umum. Gue kopi dari atlas adek gue. Hehehehe…

Berdiri : 29 Desember 1956
Dasar Hukum : UU No. 25 th. 1956
Ibukota : Pontianak
Luas wilayah : 146.809 km2
Penduduk : 2.740.017 jiwa (sensus 2000)

*Pontianak menurut Ayang*

yeah! Ini sesi yang paling gue tunggu. Ini cerita gue mengenai Pontianak:

Pontianak itu kota kelahiran gue. Dari gue menghirup udara dunia fana yang panas (hehehe…) sampai tamat SD, gue tinggal di sini. Pada dasarnya, udara di Pontianak itu panas banget. Udah tau kenapa? Karena dilalui garis khatulistiwa. Biarpun panas, gue seneeeeeng banget tinggal di sini. Mayoritas keluarga gue ada di Pontianak. Iya dong! Secara papa mama orang asli Pontianak.
Pontianak dulu sepi banget! Nggak ada mol. Yang ada cuma supermarket biasa. Dulu ada bioskop tapi nggak tau kenapa tutup. Tambah sepi aja tuh kota (nggak sepi banget siiih). Tapi sekarang, semenjak Matahari dibangun di sana, Pontianak jadi rameeeee! Udah nggak kelam sepi kayak dulu. Nggak lama, mol- mol bermunculan menambah semarak Pontianak. Setelah Matahari, ada Mol Gajahmada (tapi sekarang gue nggak tau gimana kabarnya.) dan yang paling terbesar dan jadi mol favorit gue di Pontianak: Ayani Mega Mall. Mol yang satu ini sampai saat ini tetep rame euy! Kenapa? 21 cinema ada di sini, banyak barang- barang bermerek walopun nggak selengkap Jakarta, gitu, deh pokoknya!
Oia, Pontianak juga punya banyak makanan khas. Tapi gue mohon maaf aja sebelumnya, gue nggak tau terlalu banyak soal ini. Yang gue tau itu bubur pedas, lempok durian, ikan asam pedas, dodol lidah buaya, ikan asin jambal, tencalok apa cencalok ya? Itu deh pokoknya, gue lupa.
Udah tau dong sungai terpanjang di Indonesia? Itu dia, Sungai Kapuas. Sungai kebanggaan Kalimantan Barat. Daratan yang dipisahkan oleh sungai ini dihubungkan dengan jembatan tol Kapuas. Jembatan ini sering macet, loh! Di pinggir sungai itu ada meriam karbit. Nah, loh, apa lagi itu? Meriam karbit digunakan oleh Sultan Alkadrie buat ngusir para Kuntilanak yang kurang kerjaan ngegodain para lelaki keren.
Buat para cewek- cewek, cowok- cowok Pontianak itu ganteng- ganteng! Hahaha! Nggak percaya? Awalnya gue juga nggak percaya. Bisa diliat buktinya, gue. Hampir 3 tahun gue bersemedi di Purwokerto tapi nggak ada satupun yang bisa gue katakan: wow! Kereeeeeeeen! Biarpun gue tinggal nun jauh di sana, nyantol- nyantolnya juga dengan lelaki local Pontianak. Hhehehehehehe! Pokoknya rekomendasi buat kalian yang lagi nyari cowok. 
Last, Pontianak adalah kota yang paling aku sukai. Pontianak punya semuanya untukku, sahabat, dia, kebahagiaan, dll. Aku janji suatu saat nanti aku pasti akan balik lagi ke sana. Tunggu yaaaa!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

let's give comments to my story after you've read this.